Keraton Kasepuhan Cirebon, Masa Awal Periode Islam di Nusantara
Sunday, 12 January 2020
Edit
Berikut ini akan kami bahas tentang Keraton Kasepuhan Cirebon, Masa Awal Periode Islam di Nusantara.
Keraton Kasepuhan Cirebon adalah keraton paling besar serta paling tua di kota ini. Mulai dibangun tahun 1529. Tidak hanya mempunyai panorama cagar budaya yang eksotis, banyak pesan serta pengetahuan yang didapat waktu bertandang ke Keraton Kasepuhan Cirebon.
Keraton Kasepuhan Cirebon mempunyai arsitektur yang unik. Walau jadi kesultanan Islam, beberapa komponen bangunan di keraton ini dikuasai Hindu. Contohnya pada bentuk gapura serta bangunan yang lain. Dampak Tiongkok terlihat di keraton ini. Hal tersebut terlihat pada ornament pada dinding keraton, yang memakai keramik serta bermacam motif yang ciri khas.
Salah satunya koleksi penting di Keraton Kasepuhan ialah Kereta Singa Barong yang dulu jadi kendaraan kebanggaan kesultanan. Sekarang kereta itu memang tidak dipakai, tetapi masih dipandang sakral. Kereta Singa Barong ditampilkan ke hadapan khalayak luas untuk disucikan, sekali tiap tahun, yaitu pada 1 Syawal dalam kalender Islam.
Keraton Kasepuhan mempunyai bangunan-bangunan tersisa Kerajaan Cirebon yang dapat jadi daya tarik wisata di Keraton Kasepuhan.
Bangunan seperti Bangsal Panembahan, Bangsal Parabayaksa, Bangsal Pringgadani, Gajah Nguling, Jinem Pangrawit, Jinem Arum, Langgar Alit, Bunderan Dewan Daru, Museum Kereta Barong, Gapura Gledegan, Langgar Agung, Gapura Loncenga, Siti Inggil, Lapangan Giyanti, Jembatan Pangruwit, serta Pancaratna semua jadikan tempat wisata yang banyak dilirik pelancong lokal atau asing.
Riwayat Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan terbagi dalam dua komplek bangunan bersejarah. Yaitu Dalam Agung Pakungwati yang dibangun pada tahun 1430 oleh Pangeran Cakrabuana serta komplek keraton Pakungwati . komplek keraton Pakungwati berikut yang saat ini disebutkan keraton Kasepuhan, yang dibangun oleh Pangeran Mas Zainul Arifin pada tahun 1529 M.
Pangeran Cakrabuana bersemayam di Dalam Agung Pakungwati, Cirebon. Keraton Kasepuhan dahulunya bernama Keraton Pakungwati. Panggilan Pakungwati datang dari nama Ratu Dewi Pakungwati binti Pangeran Cakrabuana yang menikah dengan Sunan Gunung Jati.
Dewi Pangkuwati meninggal dunia pada tahun 1549 dalam Mesjid Agung Sang Cipta Rasa, dalam umur yang benar-benar tua. Nama beliau diabadikan serta dimuliakan oleh nasab Sunan Gunung Jati jadi nama Keraton yakni Keraton Pakungwati yang saat ini bernama Keraton Kasepuhan.
Tempat Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan ada di Jl. Kasepuhan No. 43, daerah Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Cirebon, Jawa Barat.
Jineng arum Keraton Kasepuhan adalah ruangan nantikan buat pangeran waktu akan berjumpa raja.
Gerbang Jineng Arum. Image lewat: arumsilviani.com
Letak situs heritage itu bisa disebutkan strategis sebab dekat sama Stasiun Cirebon yang jaraknya seputar 3,4 km atau 3,9 km dari Terminal Harjamukti.
Rute Ke arah Keraton Kasepuhan Cirebon
Rute Perjalanan Ke arah Keraton Kasepuhan Cirebon benar-benar tidak susah. Sebab tempat object wisata riwayat ini relatif ditengah-tengah kota. Hingga tidak hanya bisa ditempuh dengan memakai kendaraan pribadi dapat dengan manfaatkan transportasi umum.
Pengunjung yang pergi dari Jakarta dengan memakai kendaraan pribadi, dapat masuk ke Tol Cikampek diteruskan ke Tol Cipali dengan jarak seputar 103 km. Exit dari Tol Cipali ke arah ke Tol Palimanan – Kanci serta keluar di pintu ke-2 Tol Plumbon.
Waktu keluar dari Tol Plumbon, pengunjung telah ada di daerah Cirebon. Seterusnya tinggal ikuti rambu panduan arah untuk sampai ke alamat yang dituju.
Buat pengunjung yang pilih memakai kereta api, dari Jakarta bisa ke arah ke Stasiun Gambir serta naik KA Cirebon Express atau KA Argo Jati lalu turun di Stasiun Cirebon. Dapat dengan ke arah ke Stasiun Senin lalu naik KA Tegal Express, Matramajaya, Tawang Jaya atau KA Majapahit serta turun di Stasiun Perunjakan Cirebon.
Pada ke-2 stasiun yang berada di Cirebon itu perjalanan dapat diteruskan dengan memakai angkot.
Untuk yang pilih memakai bis, dari Jakarta dapat ke arah ke Terminal Pulogadung, Kampung Rambutan, Pasar Minggu dan beberapa terminal lain yang sediakan bis antar kota jurusan Cirebon. Sesampai di Terminal Harjamukti Cirebon, teruskan perjalanan dengan memakai angkot.
Jam Membuka Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon dibuka untuk kunjungan pelancong mulai jam 08:00 pagi sampai ditutup jam 18:00 sore.
Ticket Keraton Kasepuhan Cirebon
Unutk masuk kompleks keraton,s erta mencicip keagungan waktu lalau Jawa Barat, pengunjung dipakai ticket masuk sebesar Rp. 15.000. Untuk pengunjung dengan status pelajar, tiketnya Rp 10.000.
Sarana Keraton Kasepuhan Cirebon
Sarana yang disiapkan pada umumnya yakni fasilitas beribadah, toilet, parkir, serta fasilitas kebersihan. Ada pula bangsal pagelaran untuk tempat diselenggarakan acara penting. Ditambahkan, ada pemandu wisata, kuliner ciri khas Cirebon, serta tidak lupa toko souvenir.
Tidak hanya itu saja, namun juga terdapat lokasi bersejarah lainnya, yaitu Keraton Kanoman Cirebon.
Tidak hanya itu saja, namun juga terdapat lokasi bersejarah lainnya, yaitu Keraton Kanoman Cirebon.