Wisata Candi Arjuna Dieng Wonosobo
Saturday, 29 April 2017
Edit
Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia. Candi adalah sebuah simbol kepariwisataan di Dieng. Candi jugalah yang membuat Dieng menjadi tempat yang sakral. Di sini terdapat banyak Candi Hindu yang tersebar di berbagai lokasi. Candi-candi yang terdapat di Dieng diberi nama sesuai dengan tokoh Mahabarata. Ada Candi Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan lain-lain. Model bangunan candi di sini mengikuti bentuk candi di India dengan ciri khas arca dan relief yang menghiasi bangunan candi. Ciri-ciri umum candi-candi di Dieng, berdenah bujur sangkar, mempunyai tiga bagian candi, yaitu kaki-tubuh-atap. Perkecualian terdapat pada candi Semar, karena berdenah empat persegi panjang, dan atap tidak menjulang seperti candi-candi lainnya, melainkan berbentuk padma (sisi genta). Demikian pula di antara candi-candi tersebut, candi Bima mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan ketujuh candi lainnya, untuk lebih jelasnya akan di deskripsikan tiga buah candi yaitu candi Arjuna, candi Semar dan candi Bima. Candi-candi di Dieng memiliki nama-nama tokoh pewayangan seperti Candi Arjuna, candi Semar, Candi Srikandi, Candi untadewa,Candi Sembadra, Candi Bima, Candi Dwarawati,Candi Gatotkaca. Tapi nama-nama tersebut jelaslah bukan saduran Tokoh Mahabharata, hal tersebut terlihat dari nama salah satu Candi yang adalah tokoh Punakawan yaitu Candi Semar. Kompleks Candi Arjuna merupakan kelompok candi yang memiliki bentuk paling utuh sempurna dengan gaya arsitek yang sederhana namun menarik. Pucuk candi berbentuk Padma (bunga teratai). Di dalam Candi Arjuna dipercaya adanya air suci yang menggenang di dalam yoni (tempat untuk melahirkan). Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air suci itu tidak pernah habis meskipun saat musim kemarau dan dianggap sakral hingga saat ini. Hal yang membedakan di kompleks candi ini dibandingkan dengan candi lainnya adalah di dalam setiap candi di kompleks Candi Arjuna, Anda tidak akan menemukan arca yang biasanya menghiasi candi. Sebagian besar arca yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kallasa sementara yang lainnya hilang. Anda tidak hanya dimanjakan dengan pemandangan kompleks candi yang begitu cantik dan kesejukan udaranya karena berada di ketinggian lebih dari 2000 meter di atas permukaan laut. Anda juga akan disuguhkan pentas seni Tarian Rampak Yakso Pringgondani. Tarian ini menceritakan peperangan antara Raden Gatotkaca didampingi oleh Palwangaseta (berwujud kera putih) melawan musuh dari Kerjaan Gilling Wesi yang dipimpin oleh Prabu Kaloprono dan Patih Sekapu yang membuat onar di khayangan. Tarian ini memiliki makna khusus bagi masyarakat Dieng sebagai upaya mendapatkan keselamatan dan berkah sepanjang hidup serta sebagai sarana menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetia kawanan yang didasari rasa hormat dan gotong royong hidup bersama. Dilihat dari 21 Bangunan, Candi Dieng terbagi menjadi 5 Kelompok. 4 Kelompok bangunan ceremonial site( tempat pemujaan) yaitu :
- Kelompok
Candi Arjuna (pendawa 5)
- Kelompok
Candi Gatut Kaca
- Kelompok
Candi Bhima
- Kelompok
Chandi Dwarawati/Parikesit.
- Kelompok
Candi Magersari.